468x60 Ads


Slider(Do not Edit Here!)

Sabtu, 03 Maret 2012

15 Diktator Terbesar Dunia Yang Berhasil Digulingkan


15 Diktator Terbesar Dunia Yang Berhasil Digulingkan



Diktator diidentikan dengan pemerintahan bertangan besi. Seringkali nasib para penguasa ini berakhir tragis. Tewas dibunuh, atau terusir secara menyakitkan dari negaranya sendiri. Majalah Time mengeluarkan daftar 15 diktator terbesar yang berhasil digulingkan. Siapa saja mereka?

1. Muammar Khadafi
Kolonel Muammar Khadafi memerintah Libya selama 42 tahun. Dia mengambil alih kekuasaan saat masih berpangkat Kapten dan berusia 27 tahun pada tahun 1969. Khadafi digulingkan dari kekuasaannya dan ditembak mati pasukan revolusi yang dibantu NATO tanggal 20 Oktober lalu.

2. Saddam Husein
Saddam Husein memimpin Irak sejak tahun 1979. Dia menghadapi AS dan sekutunya dalam dua kali perang. Pada perang teluk kedua tahun 2003, AS dan sekutunya menyerang Irak dengan tuduhan Saddam mengembangkan senjata biologi. Saddam berhasil ditangkap pasukan AS dan dinyatakan bersalah atau kejahatan kemanusiaan. Dia dijatuhi hukuman gantung tahun 2006.

3. Adolf Hitler
Diktator Jerman sekaligus pemimpin Nazi ini mengobarkan perang dunia kedua di seluruh Eropa. Mimpinya mengembalikan kejayaan ras arya membuat dia membunuh jutaan Yahudi. Hitler akhirnya dikalahkan pasukan sekutu. Saat sekutu mencapai Jerman, dia bunuh diri dalam bunkernya.

4. Benito Mussolini
Mussolini adalah seorang fasis yang memimpin Italia. Dia mulai berkuasa saat terpilih sebagai perdana menteri tahun 1922. Saat Italia dikuasai Sekutu, Hitler yang menjadi sekutunya mengirimkan pasukan komando Jerman untuk membebaskan Mussolini dari tahanan Sekutu. Nasib Mussolini berakhir tragis, dia ditangkap simpatisan komunis dan dibunuh di Danau Como, Italia. Mayatnya kemudian digantung terbalik di Piazzale Loreto, Milan.

5. Pol Pot
Hanya 4 tahun Pol Pot dan Khmer Merah memerintah Kamboja. Tapi selama kurun waktu 1975-1979, tidak kurang dari 1,7 juta rakyat Kamboja dibantai. Pol Pot yang dipanggil ‘saudara nomor satu’ ini membuat Kamboja menjadi ladang pembantaian. Invasi Vietnam ke Kamboja tahun 1978 membuat Pol Pot terdesak dari Phnom Penh. Dia melanjutkan pemerintahannya dari hutan. Sebelum akhirnya persembunyiannya dibocorkan anak buahnya sendiri. Pol Pot tewas saat menjalani tahanan rumah tanggal 15 April 1998.

6. Idi Amin
Idi Amin memerintah Uganda selama 8 tahun, dari 1971 hingga 1979. Amin yang menjadi perwira militer ini merebut kekuasaan dari Perdana Menteri Milton Obote. Selama pemerintahannya, Idi Amin mengusir ribuan orang India berkewarganegaraan Inggris dari Uganda. Dia juga diduga melakukan banyak pembunuhan pada lawan-lawannya. Di masa Idi Amin pula ekonomi Uganda morat-marit. Akhirnya pejuang Uganda yang dibantu tentara Tanzania berhasil menggulingkan Idi Amin. Dia kemudian lari ke Libya dan ditampung sahabatnya Muammar Khadafi. Amin akhirnya pindah ke Arab Saudi hingga meninggal di sana tahun 2003.

7. Mobutu Sese Seko
Jenderal Mobutu Sese Seko menjadi Presiden di Kongo sejak tahun 1965 hingga 1967, setelah melakukan kudeta. Dia selalu tampil dengan kopiah bercorak macat tutulnya yang khas. Selama memerintah, Mobutu diduga melakukan banyak pelanggaran HAM. Korupsi merajalela di negara ini. Kekuasaan Mobutu berakhir setelah pasukan Laurent Kabila mengalahkannya. Mobutu kemudian lari ke Maroko dan tewas karena kanker prostat tidak lama setelahnya.

8. Nicolae Ceausescu
Nicolae Ceausescu memerintah Rumania selama 24 tahun. Di era kepemimpinannya, dibentuk polisi rahasia blok timur yang kejam. Selain itu diktator Rumania ini membawa Rumania sebagai satu-satunya negara di Eropa yang mengalami kelaparan dan kekurangan gizi. Dia memerintah dari 1967 hingga 1989, dia juga ketua partai komunis Rumania. Ceausescu akhirnya divonis bersalah atas kejahatan genosida dan ditembak mati di depan regu tembak.

9. Slobodon Milosevic
Slobodan Milosevic akan selalu diingat karena kejahatan perang Serbia-Bosnia. Dalam perang 1992-1995, itu, Milosevic dan pasukan Serbia membantai ribuan penduduk Muslim Bosnia. Dia kemudian diadili sebagai penjahat perang. Dia meninggal dalam selnya tahun 2006. Sementara pengadilan internasional masih mencari sisa pengikut Milosevic yang terlibat aksi genosida pada perang Bosnia.

10. Jean-Claude Duvalier
Jean-Claude Duvalier sering dipanggil ‘baby doc’. Sampai saat ini, mungkin dialah orang termuda yang menjadi presiden. Pada tahun 1971, Duvalier baru berusia 19 tahun saat menggantikan ayahnya yang tewas sebagai presiden. Dia segera menjadi otoriter dan mengakibatkan kelaparan dan resesi ekonomi di Haiti. Tahun 1986, karena terdesak keadaan Duvalier melarikan diri ke Perancis. Tahun 2011 saat Haiti dilanda gempa bumi dan krisis politik.

11. Ferdinand Marcos
Siapa yang tak kenal nama Ferdinand Marcos yang terpilih sebagai Presiden Filipina pada tahun 1964. Selama dua dekade masa pemerintahannya, Marcos Selalu menggaungkan ancaman komunis revolusioner, dan menggunakannya untuk membenarkan aksinya mematikan media dan menangkap beberapa lawan politiknya. Di masa kepemimpinan Marcos, kronisme dan korupsi meluas. Miliaran uang negara disedot ke rekening pribadi Marcos di Swiss.
Pada tahun 1986, Marcos kembali terpilih menjadi Presiden Filipina. Namun pemilu yang diduga dipenuhi kecurangan, intimidasi dan kekerasan ini menjadi titik klimaks bagi dirinya. Marcos akhirnya diturunkan dari jabatannya dalam Revolusi EDSA pada tahun yang sama. Bersama istrinya, Imelda, Marcos melarikan diri dari Filipina. Marcos meninggal di pengasingannya di Hawaii pada tahun 1989.

12. Husni Mubarak
Husni Mubarak yang merupakan mantan Komandan Angkatan Udara Mesir ini, memulai karir politiknya pada 1975 sebagai Wakil Presiden. Mubarak menjabat sebagai Presiden Mesir selama 3 dekade sejak tahun 1981. Di bawah kepemimpinan Mubarak, Mesir menjalin hubungan baik dengan Amerika Serikat. Bantuan miliaran dolar AS berhasil didapatkannya dalam rangka menjaga dukungan untuk Israel dan membasmi politik Islam. Namun, pada 11 Februari 2011, Mubarak yang berusia 83 tahun ini akhirnya mengundurkan diri dari kursinya sebagai presiden menyusul aksi unjuk rasa besar-besaran oleh rakyat Mesir selama 18 hari di awal 2011 yang menewaskan 850 orang.

13. Fulgencio Batista
Fulgencio Batista yang menjabat Presiden Kuba selama 2 dekade ini dikenal sebagai pemimpin diktator yang brutal yang memimpin Kuba sejak 1933. Pada tahun 1944, masa jabatannya berakhir dan Batista pun meninggalkan Kuba. Namun, 8 tahun kemudian, Batista melancarkan aksi kudeta dan berhasil memimpin kembali Kuba. Hampir semua sektor pemerintah dikontrol secara otoriter oleh Batista. Mulai dari ekonomi, kongres, pendidikan, hingga media. Selain itu, Batista juga memperkaya dirinya sendiri dengan uang negara. Batista berhasil dilengserkan dari jabatannya pada tahun 1959, melalui Revolusi Kuba yang dipimpin oleh Fidel Castro. Setelah itu, Batista diketahui kabur ke luar negeri dan berpindah-pindah tempat tinggal, hingga akhirnya meninggal pada 1973 di Guadalamina, Spanyol.

14. Antonio Salazar
Nama Antonio Salazar dinilai menjadi salah satu pemimpin paling otoriter di Benua Eropa. Salazar memimpin Portugal sejak 1932 hingga 1968. Bentuk pemerintahan Salazar disebut nasionalis konservatif, atau sebagian orang menyebutnya fasis. Salazar memegang teguh visi anakronistik, yakni bahwa Portugal masih memiliki kekuatan kekaisaran dan berhak menginvasi koloni-koloninya di selatan Afrika. Rezim Salazar dijuluki ‘Estado Novo’ atau negara baru, yang membanggakan pertumbuhan dan stabilitas ekonomi, namun masih sarat dengan penindasan. Pada tahun 1960-an, muncul pemberontakan besar-besaran terhadap rezim Salazar di Mozambik dan Angola. Saat menderita pendarahan otak pada tahun 1968, Salazar dilengserkan dari kekuasaannya secara diam-diam. Dan tahun 1974, Revolusi Bunga menandai berakhirnya rezim Salazar.

15. Alfredo Stroessner
Alfredo Stroessner menjadi diktator yang memimpin Paraguay nyaris selama 4 dekade sejak tahun 1954. Rezim Stroessner diwarnai oleh aksi penyiksaan, penculikan dan brutalitas polisi. Stroessner akhirnya berhasil digulingkan pada 1989 oleh para jenderal dalam rezimnya yang khawatir Stroessner mengembleng anaknya, yang pecandu kokain, sebagai penggantinya. Stroessner diketahui meninggal dalam pengasingannya di Brazil pada tahun 2006. Majalah TIME pernah menulis rezim Stroessner merupakan rezim yang bertahan paling lama di antara para diktator lain di negara barat. Rezim Stroessner berada sedikit di belakang rezim diktator Korea Utara, Kim Il Sung

10 Pasukan Khusus Yang Dimiliki Indonesia


berikut ini adalah 10 jenis pasukan elit yang dimiliki pemerintah kita Indonesia, masing - masing pasukan punya kelebihan dan keterampilan khusus, baik untuk bertahan ataupun untuk kesuksesan misi, simak berikut ini dan tentukan favorit anda

1. Korps Brimob: 
Brimob termasuk satuan elit dalam jajaran kesatuan Polri, Brimob juga tergolong ke dalam sebuah unit paramiliter ditinjau dari tanggung jawab dan lingkup tugas kepolisian. 

2. Densus 88 antiteror: 
Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan.

3. Batalyon raider:
Batalyon Raider adalah satu batalyon pasukan elit infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Raider adalah kualifikasi prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang dilatih untuk menguasai 3 kemampuan. Kemampuan tersebut adalah:

1. Kemampuan sebagai pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat. 
2. Kemampuan sebagai pasukan lawan gerilya dengan mobilitas tinggi.
3. Kemampuan untuk melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut (panjang).

4. Kostrad Tontaipur: 
Peleton Intai Tempur (Tontaipur) merupakan satuan elite Kostrad terbaru, diresmikan pada tanggal 4 Agustus 2001. Setelah latihan secara intensif selama lima bulan, 97 pasukan yang diseleksi dari Brigade Infantri 9 dan Brigade Infantri 13 Kostrad menjadi prajurit-prajurit pertama satuan elite ini.

Sesuai kualifikasinya, Tontaipur akan diterjunkan untuk misi pengintaian jarak jauh ke wilayah musuh dan melakukan penghancuran terhadap sasaran-sasaran penting. Diantara perlengkapan yang dibawa, mereka akan dibekali senapan serbu khusus berikut teropong bidik malam (NVG, night vision goggle). Tiap personel Tontaipur ini memiliki kemampuan operasi sekaligus di tiga matra, yakni di darat, laut, dan udara. 

Uji coba pertama bagi Tontaipur adalah operasi penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). 

5. Phaskhas TNI-AU: 
Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara (disingkat Korpaskhasau, Paskhas atau sebutan lainnya Baret Jingga), merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI-AU. Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra: laut, darat, udara. Dalam operasinya, tugas dan tanggungjawab Paskhas lebih ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat kawan. Kemampuan ini disebut dengan Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan (OP3UD). 

6. Kopaska TNI-AL: 
Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan Kopaska didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Sukarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya. Satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya. Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi. 
Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI Angkatan Laut. Denjaka adalah satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Korps Marinir TNI-AL.

7. Kopassus TNI-AD: 


Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi Kopassus adalah bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat yang memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror. Prajurit Kopassus dapat mudah dikenali dengan baret merah yang disandangnya, sehingga pasukan ini sering disebut sebagai pasukan baret merah. Kopassus memiliki moto Berani, Benar, Berhasil. 

8. Sat Gultor 81 Kopassus 
Satuan 81/Penanggulangan Teror atau disingkat Sat-81/Gultor adalah satuan di Kopassus yang setingkat dengan Grup, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur. Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum mengenai jumlah personil maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua itu dirahasiakan.
selalu hadir di setiap bencana alam

9.Indonesian Customs: 
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai disingkat DJBC atau bea cukai adalah nama dari sebuah instansi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang kepabeanan dan cukai. Seiring dengan globalisasi bea dan cukai mengenakan istilah CUSTOMS, dipersenjatai untuk menangkal masuk nya barang-barang larangan ke Indonesia! 

10. Pasukan khusus yang sering nongol di tipi !! 
Pasukan Khusus ...... Bongkar - Bongkar
Gaya nya melebihi pasukan elit di atas! 
Lagi beraksi nih

Jumat, 02 Maret 2012

Pasukan Elit Perang Dunia II


Pasukan Elit Perang Dunia II

Berikut ini adalah pasukan-pasukan elit yang sangat berpengaruh dalam jalannya Perang Dunia II.Pasukan elit ini menjalankan misi-misi khusus yang tidak dapat dilakukan pasukan lain. Seperti misalnya misi sabotase, penculikan dan pembunuhan atau infiltrasi.
WAFFEN-SS
Dibentuk : 1925
Aktif : 1939 - 1945
Tipe : Organisasi Militer
Asal : Jerman
Pemimpin : Reichsfuhrer Heinrich Himmler
Tidak ada kesatuan elit yang lebih populer dalam Perang Dunia II daripada Waffen-SS. Waffen-SS(Waffen-Schutzstaffel = Schutzstaffel Bersenjata) adalah mesin perang Nazi Jerman yang paling menakutkan."Hitler's Elite" yang ditakuti bukan hanya karena memiliki kemampuan tempur yang sangat tinggi. Melainkan juga karena kekejaman mereka dan loyalitas yang tanpa batas dan sangat fanatik kepada ideologi Nazi dan sang Fuhrer Adolf Hitler. Banyak catatan-catatan kejahatan perang yang melibatkan kesatuan Waffen-SS selama Perang Dunia II.

FALLSCHIRMJAGER
Dibentuk : Juli 1938
Tipe : Pasukan Khusus Penerjun Payung
Asal : Jerman
Pemimpin :
# Jendral Kurt Student ( 9 Sept 1938 - 16 Mei 1940 )
# Jendral Richard Putzier ( 16 Mei 1940 - 21 Jan 1941 )
# Jendral Wilhelm Sussmann ( 21 Jan 1941 - 20 Mei 1941 )
# Jendral Alferd Sturm ( 20 Mei 1941 - 1 Juni 1941 )
# Jendral Erich Petersen ( 1 Juni 1941 - 1 Agust 1942 )
# Jendral richard Heidrich ( 1 Agust 1942 - 18 Nov 1944 )
# Jendral Karl - Lothar Schulz ( 18 Nov 1944 - )
FALLSCHIRMJAGER adalah pasukan payung Jerman yang pertama kali dalam sejarah melakukan pendaratan pasukan dengan parasut dari udara dalam skala besar-besaran. Penerjunan pasukan pertempuran sebenarny bukan hal baru. Tetapi FALLSCHIRMJAGER-lah yang memplopori operasi penerjunan besar-besaran seperti yang dilakukan oleh Jendral Kurt Student untuk merebut Pulau Kreta diLaut Tengah dari tangan Inggris.

BRANDENBURG
Dibentuk : 1939
Tipe : Pasukan Khusus / Komando
Asal : Jerman
Pemimpin : Theodor Von Hippel
BRANDENBURG adalah satuan komando Jerman yang dibentuk selama Perang Dunia II. Cikal bakal kesatuan ini telah ada sejak Perang Dunia I. Berbeda denganWaffen-SS, BRANDENBURG tidak memiliki kaitan apapun dengan partai Nazi. Mereka berada langsung dibawah komando Abwehr (Badan Intelijen Angkatan Bersenjata Jerman) dan merupakan satuan komando yang menjalankan misi-misi khusus.
Para anggota BRANDENBURG(BRANDENBURGER) telah beraksi disemua frontdalam Perang Dunia II : dalam Blitzkrieg(Perang Kilat) diPolandia, perang diPerancis, Operasi Barbarossa diRusia, Finlandia, Yunani, Gibraltar (Spanyol), invasi pasukan payung diPulau Kreta (Operasi Mercury), Semenanjung Balkan, dan bahkan beberapa unit juga dikirim dengan misi penyusupan diIndia,Timur Tengah, Afghanistan, dan Afrika Selatan. Dalam masa-masa awal perang, BRANDENBURG mampu menunjukan prestasi yang sangat mengesankan dalam menguasai dan menduduki tempat-tempat vital, seperti jembatan,bunker,jalur kereta api, atau benteng pertahanan sebelum pasukan utama bergerak maju. Unit-unit BRANDENBURG juga terdiri dari orang-orang yang mahir berbahasa asing untuk melakukan misi penyusupan dan penyamaran.
Selesai perang,para veteran BRANDENBURG banyak yang tidak kembali kepada kehidupan sipil yang damai dan memilih tetap bertugas di kemiliteran. Sebagian besar dari mereka bergabung bersama Legiun Asing Perancis, atau sebagai penasehat militer diberbagai negara. Termasuk diantarany adalah penasehat militer Presiden Indonesia pertama SOEKARNO
SPECIAL AIR SERVICE
Dibentuk : 22 Juli 1941
Tipe : Pasukan Khusus / Komando
Asal : Inggris
Pemimpin : ( Selama Perang Dunia II )
# David Stirling
# William Stirling
# Robert Blair "Paddy" Mayne
SPECIAL AIR SERVICE (SAS) adalah kesatuan pasukan khusus Inggris yang utama. SAS hampir selalu ambil bagian dalam setiap konflik internasional yang melibatkan Inggris selama dan sesudah Perang Dunia II,termasuk dalam konfrontasiIndonesia-Malaysia pada tahun 1963,perang Malvinas diArgentina dan perang Teluk I dan II. Pada masa sekarang, SAS menjadi model acuan utama bagi pembentukan kesatuan pasukan khusus diberbagai negara,termasuk Indonesiayang memiliki Korps Baret Merah Kopassus dan unit pasukan khusus Amerika 'Delta Force'. SAS pada mulanya dibentuk untuk melumpuhkan kekuatan pasukan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, pada saat sekarang banyak berperan sebagai kesatuan anti teror.

LONG RANGE DESERT GROUP
Dibentuk : 3 Juli 1940
Tipe : Pasukan Khusus / Patroli Padang Pasir
Asal : Inggris
Pemimpin :
# Mayor Ralph A. Bagnold
# Guy Lennox Prendergast
# John Richard "Jake" Easonsmith
# David L. Lyold Owen
LONG RANGE DESERT GROUP(LRDG) atau sering disebut sebagai Desert Patrol mempunyai misi utama pengintaian digurun pasir, pengumpulan data-data intelijen, dan navigasi serta penunjuk jalan dan jasa transportasi dipadang pasir. LRDG jg sering menjalankan misi-misi tempur dengan melancarkan serangan tiba-tiba(raid) dalam skala yang cukup besar terhadap posisi tertentu, dan penyergapan (ambush) terhadap konvoi pasukan musuh. Spesialisasi utama LRDG adalah pengintaian dengan kendaraan bermotor(mechanized reconnaissance) dan navigasi gurun. LRDG menjalankan misi dengan kendaraan seperti truk Chevrolet dan Ford buatan Amerika yang dipersenjatai. Berkat peran yg dimainkan oleh LRDG ini, pasukan Sekutu diAfrika Utara dapat mengalahkan sang jenius pemberani Marsekal Erwin Rommel dari Afrika Korps Jerman. Erwin Rommel sendiri mengakui bahwa pasukan yang paling ditakutinya digurun Afrika Utara adalah LRDG Inggris.

DECIMA FLOTTIGLIA MAS
Dibentuk : 1935
Aktif : 24 Feb 1940 - 26 April 1945
Tipe : Pasukan Khusus / Komando Pasukan Katak Angkatan Laut
Asal : Italia
Pemimpin :
# CF Paolo Aloisi
# CF Mario Giorgini
# Vittorio Moccagata
# Junio Valerio borghese
Jika tentara Italia dalam Perang Dunia II dianggap tidak kompeten dan kurang disegani, maka Decima Flottiglia Mezzi d'Assalto adalah sebuah pengecualian. Decima Flottiglia MAS merupakan unit pasukan khusus yang terdiri dari manusia-manusia katak Italia dibawah komando Regia Marina(Angkatan Laut Italia) yang dibentuk oleh rezim Fasis Italia. Akronim MAS(Mezzi d'Assalto= kapal tempur) menunjuk pada kapal pembawa torpedo9torpedo boat). Reputasi Decima Flottiglia MAS sebagai pemangsa kapal-kapal sekutu yang sedang berlabuh,baik kapal perang maupun kapal-kapal dagang sipil telah sangat terkenal. Manusia-manusia katak ini dikenal sangat mematikan dengan metode penyerangan dan sabotase yang sangat cerdik. Pengerahan pasukan bawah air ini adalah salah satu seni perang terbaru yang dipelopori Italia.

U.S RANGER
Dibentuk : Juni 1942
Tipe : Pasukan Elite Infanteri Ringan
Asal : Amerika Serikat
Pemimpin : (Selama Perang Dunia II)
# Letkol William Orlando Darby
U.S RANGER(Army Rangers) adalah unit pasukan elit infanteri ringan Amerika Serikat yang mulai dibentuk pada pertengahan 1942. Pasukan ini terutama bertugas melakukan pengintaian dengan bergerak dari suatu tempat ketempat lain (Ranging) untuk mengidentifikasi ancaman dan memperingatkan induk pasukan. Ranger dibentuk sebagai unit gerak cepat dengan melaksanakan misi-misi pengintaian dan spionase.

Perang berdarah


10 Pertempuran Paling Berdarah & Mengerikan Selama Perang Dunia I

Perang Dunia I akan dikenang sebagai salah satu perang paling berdarah dalam sejarah manusia.Jutaan tentara mati di kedua pihak, dan hampir seluruh generasi pemuda musnah.
Tentara yang terjebak dalam parit ditembus, yang mengakibatkan ribuan mati dalam serangan sia-sia melawan musuh yang diperkuat dengan benteng-benteng. Perang juga memperkenalkan senjata baru dan mengerikan, seperti senapan mesin, yang membuat perang lebih mengerikan dan mematikan. Ada banyak pertempuran yang mengerikan, tapi ini adalah 10 daftar pertempuran yang terburuk selama PD I.
10. Pertempuran Tannenberg (182.000 korban )

Setelah invasi Rusia gagal di Timur Prusia, Rusia berhasil untuk menimbulkan kekalahan Jerman di Gumbinnen dan membuatnya mundur ke arah Barat.Jerman dengan cepat pindah dan mengkonsolidasikan Tentara Jerman ke-8 untuk menghentikan pergerakan maju Rusia.
Meskipun kalah jumlah, oleh dua daerah yang penuh dengan tentara Rusia, Jerman berhasil menimbulkan kekalahan besar Rusia di Tannenberg, dianggap oleh beberapa orang sebagai kekalahan yang paling telak dalam perang. Rusia menderita 170.000 korban dan Jerman 12.000, menyoroti kebodohan dari komandan Rusia dan ketidakefektifan tentara Rusia.
9. Pertempuran Arras (278.000 korban)

Pada 1917, Front Barat sudah berada di jalan buntu selama dua tahun. Banyak pertempuran berdarah, termasuk rumah jagal di Verdun dan Somme, telah mengakibatkan pada jutaan korban di kedua belah pihak, dan Eropa telah bosan dengan perang.
Perintah Sekutu tinggi diperlukan untuk memecahkan garis depan pertahanan Jerman .Tentara Jerman sekarang numerik inferior, dan kemenangan yang solid melanggar garis Jerman dapat dengan mudah mengakhiri perang.
Akibatnya, rencana dibentuk untuk serangan parit oleh Jerman di kota Arras, yang dikombinasikan dengan serangan Perancis ke Selatan, diharapkan akan memecahkan kebuntuan di Front Barat dan membawa kemenangan Sekutu.
Pertempuran Arras dimulai pada tanggal 9 April 1917, dan upaya awal menyebabkan penangkapan Ridge Vimy strategis penting oleh pasukan Kanada dan keuntungan besar oleh pasukan Inggris di tengah.
Namun, ketika pertempuran ditutup pada tanggal 16 Mei 1917, keemajuan pasukan Inggris sempat terhenti. Meskipun kemenangan Inggris taktis, pertempuran tidak menghasilkan terobosan berarti yang diharapkan.Inggris kehilangan 158.000 tentara dalam serangan itu, dan Jerman 120.000 kematian.
8. Pertempuran Gallipoli (473.000 korban )

Pada 1915, perang di Barat telah macet. Kedua belah pihak telah membangun jaringan parit besar dan kehilangan banyak tentara dalam serangan sia-sia terhadap posisi musuh yang dibentengi.
Selain itu, kekalahan mengejutkan di Tannenberg telah membuat Rusia kembali mundur, mempertaruhkan Sekutu kehilangan kontributor yang berharga bagi upaya perang.Dengan jumlah korban yang tinggi, Sekutu memutuskan bertaruh, demi membuka front kedua.
Sir Winston Churchill, Pemimpin pertama Angkatan Laut, memutuskan serangan pada Dardanella di hari Turki modern untuk mengancam Ottoman ibukota Konstantinopel.Para sekutu berharap bagian depan kedua akan membantu memecahkan kebuntuan di Front Barat, dan membawa bantuan kepada Rusia yang terkepung dengan membuka jalur laut untuk memasok bantuan.
Ketika serangan angkatan laut awal gagal, Sekutu memutuskan serangan amfibi untuk menghancurkan tentara Ottoman.
Para sekutu Turki percaya bahwa hanya akan melipat dan runtuh dengan korban minimal (Kekaisaran Ottoman disebut "orang sakit di Eropa" pada saat itu dan dipandang sebagai kekuatan lemah. Namun, yang sebaliknya terjadi. Pasukan Turki digali di dan menolak, stymieing pendaratan Sekutu Hasil ini,. bersama dengan perencanaan yang buruk pada bagian dari komandan Sekutu, adalah pasukan Sekutu macet di pantai dan gagal untuk mencapai tujuan mereka, dan akhirnya macet Gallipoli depan ke dalam perang parit yang sama seperti yang terlihat di Front Barat Inggris, Australia dan Selandia Baru pasukan bentrok dengan Turki, mencoba untuk keluar dari bunker laut mereka. sekutu akhirnya kehilangan 220.000 orang dan 253.000, dan Kekaisaran Ottoman memperoleh kemenangan yang menakjubkan .
Catatan: kampanye Gallipoli dikatakan waktu ketika Australia dan Selandia Baru mulai melihat diri mereka sebagai sebuah negara yang unik dan terpisah dari Inggris, berasal dari kisah-kisah tentang keberanian Australia dan New Zealand Army Corps (ANZAC).
7. Pertempuran Pertama Marnes (483.000 korban)

Pada awal September 1914, tentara Jerman menggilas Belgia dan mendorong melalui Prancis, mengancam Paris. pasukan Inggris dan Perancis telah mengambil korban jiwa mencoba untuk menghentikan Jerman, dan tampaknya bahwa Paris akan jatuh ke pasukan Jerman.
Putus asa untuk menghentikan serangan Jerman, pasukan Inggris dan Perancis konsolidasi dari sungai Marnes, di luar Paris.
Sekutu akhirnya mampu menghentikan dan mendorong Jerman ke Prancis dalam serangan balik terhadap Jerman oleh enam tentara lapangan Prancis dan satu tentara Inggris, yang menyebabkan korban jiwa kepada tentara Jerman dan memaksa mereka untuk meninggalkan rencana Schliffen dan mundur, dalam hal kemudian dikenal sebagai "Miracle on Marnes".
Meskipun Sekutu Menang, pertempuran ini sangat mahal, jumlah korban pasukan Sekutu 263.000 jiwa, dan Jerman 220.000. Selain itu, pertempuran memaksa Jerman mundur dan kemudian konsolidasi dan mulai membangun benteng, menyebabkan Sekutu untuk merespon dan mengarah mereka pada peperangan parit berdarah yang menjadikan ciri pertempuran di Front Barat.
6. Perang Serbia (+ total korban 633.500)

Hampir setiap anak sekolah tahu bahwa Perang Dunia I dimulai ketika Archduke Franz Ferdinand , pewaris tahta Austria-Hungaria, dibunuh oleh Gavrilo Princep nasionalis Serbia.Mereka juga tahu bahwa segera setelahnya, Austria-Hungaria menginvasi Serbia, menyebabkan Rusia menyatakan perang terhadap Austria-Hongaria, dan kemudian Jerman menyatakan perang terhadap Rusia, dan kemudian seterusnya dan sebagainya.
Kampanye Serbia dengan Austria dimulai dengan penembakan terhadap Beograd pada 29 Juli 1914, diikuti oleh invasi militer Serbia pada tanggal 12 Agustus.
Meskipun kalah jumlah, Serbia berhasil menumpulkan invasi Austria untuk sebagian besar tahun 1914 dan ke 1915, ketika Jerman dan Bulgaria bergabung dengan Austria dalam upaya untuk menaklukkan Serbia dan melancarkan serangan baru, memuncak dalam Pertempuran Kosovo pada bulan November dan Desember tahun 1915, di mana tentara Serbia itu akhirnya hancur dan Serbia mengalami kebinasaan masal.
Kampanye ini sangat berdarah bagi kedua belah pihak, dengan Austria, Jerman dan Bulgaria kehilangan 313.500 korban gabungan, dan Serbia kehilangan lebih dari 320.000 tentara.
5. Pertempuran Passchendaele (848.614 korban)

Juga dikenal sebagai Pertempuran Ypres Ketiga, tujuan dari pertempuran itu untuk menerobos desa-desa dari Passchendaele di Flanders Barat, Belgia dengan mengepung dan memukul mundur tentara Jerman.
Dalam serangkaian operasi “bite and hold" melawan barisan pasukan Jerman, Sekutu berusaha untuk memakai siasat terhadap Jerman melalui peperangan atrisi berdarah, memuncak saat pasukan Kanada mengambil kendali Passchendaele pada tanggal 6 November 1917, mengakhiri pertempuran.
Kondisi selama pertempuran itu sangat menyedihkan; kedua belah pihak menderita korban yang mengerikan, dengan keuntungan Inggris hanya mendapatkan sebagian kecil daerah baru untuk usaha mereka.
Lumpur adalah pemandangan yang sering dijumpai dalam suasana pertempuran itu, tank-tank yang hancur dan bahkan orang - orang tenggelam.Perdana Menteri Inggris saat itu, David Lloyd George, menggunakan pertempuran sebagai contoh strategi memprihatinkan yang tidak masuk akal dan keahlian militer yang buruk.
Sekutu kehilangan total 448.614 orang dan Jerman 400.000.orang
4. Pertempuran Verdun (976.000 korban)

Saat pertempuran Somme sedang direncanakan, Jerman melancarkan serangan besar-besaran terhadap benteng Perancis di dekat kota Verdun-Meuse-sur.Meskipun tujuan Jerman adalah untuk menguasai kota, satu lebih sederhana bahkan lebih jelas; hanya membunuh begitu banyak tentara Prancis itu akan mematahkan semangat Perancis dan memaksa mereka untuk meninggalkan pertempuran.
Prancis, meskipun, keras kepala membela Verdun dan korban yang ditimbulkan mengerikan pada tentara Jerman, sementara penderitaan jumlah korban yang tak kalah banyak dari pasukan mereka sendiri sebagai balasan.
Hampir 40 juta artileri yang dipertukarkan selama pertempuran, bekas-bekas perang menandai area dengan kawah, beberapa di antaranya masih terlihat sampai hari ini, dan mempopulerkan teriakan perang Prancis “ They shall not pass!”.Verdun milik Prancis dan Jerman sedaangkan Somme milik Inggris, sebuah simbol kengerian perang pada umumnya, dan kesia-siaan Perang Dunia I pada umumnya.
Prancis kehilangan 542.000 korban, sementara Jerman kehilangan 435.000.
3. Pertempuran Somme (1.219.201 korban)

Salah satu dari dua tempat penjagalan pada pertempuran besar Perang Dunia I, Somme masih menggema di benak Inggris sebagai contoh penyembelihan massal tidak masuk akal perang.Direncanakan pada tahun 1916, tujuan dari pertempuran itu menjadi upaya Anglo-Perancis besar untuk memecahkan garis pertahanan Jerman yang bisa dimanfaatkan dengan pukulan yang menentukan.
Serangan Jerman di Verdun, bagaimanapun, memaksa komandan Sekutu untuk mengubah rencana mereka, dan pertempuran menjadi serangan utama dari Inggris, meskipun Perancis juga memberikan kontribusi signifikan.
Inggris menyiapkan penyerangan dengan serangan artileri besar-besaran beberapa hari di garis Jerman, yang mereka harapkan akan merusak pertahanan Jerman dan membuat jalan bagi pasukan Inggris untuk menerobos maju.
Pada hari pembukaan pertempuran, mereka belajar dari kegagalan aksinya ketika Inggris menderita 60.000 korban dalam satu hari, merupakan kehilangan pasukan terbesar dalam sejarah yang pernah dialami pasukan Inggris.Serangan terus sepanjang daerah Somme sampai 13 November, 1916 ketika serangan akhirnya mereda.
Pertempuran, meskipun akhirnya diragukan karena tidak ada terobosan, adalah strategis penting bagi sekutu, karena memaksa Jerman untuk mundur 40 mil dan kemudian menetapkan wilayah tersebut untuk kemenangan Sekutu di akhir tahun 1918.Sekutu membayar mahal kemenangan itu, Sekutu kehilangan total 623.906 korban, termasuk 100 tank dan 782 pesawat. Jerman kehilangan hampir 600.000 orang.
2. Serangan Musim Semi (1.539.715 korban)

Juga dikenal sebagai Serangan Ludendorff atau kaiserschlacht ('s pertempuran Kaiser), Serangan Spring diluncurkan, seperti namanya, pada musim semi tahun 1918.
Jerman kembali melawan dinding, negara ini menderita blokade benteng-benteng Inggris, mengakibatkan Jerman kehilangan begitu banyak pria dan tentara Jerman terpaksa merekrut orang-orang tua dan anak-anak muda untuk berperang di garis depan.
Selain itu, kedatangan ribuan pasukan baru dari Amerika Serikat itu membuka jalan bagi kemenangan Sekutu tertentu. Komando tinggi Jerman tahu satu-satunya cara untuk memenangkan perang adalah untuk mengalahkan Sekutu dengan serangan besar sebelum Pasukan Amerika bisa sepenuhnya dikerahkan. Jerman Erich Ludendorff umum dipilih untuk merencanakan serangan, yang diluncurkan pada tanggal 21 Mei, 1918.
Rencananya adalah untuk menerobos masuk melalui pertahanan kota Somme yang dikuasai oleh Inggris, dengan tiga serangan lain yang dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian Sekutu dari Serangan utama.Diharapkan serangan terhadap Somme akan memecahkan garis Sekutu, tentara Inggris akan hancur dan memaksa Sekutu untuk memulai gencatan senjata.Menggunakan gerak cepat "stormtroopers", Jerman awalnya membuat kemajuan signifikan, mendorong Sekutu kembali dan mendapatkan sebagian besar wilayah di Perang Dunia I
Namun, operasi tidak memiliki tujuan yang jelas, dan Jerman akhirnya bergerak begitu cepat sehingga mereka tidak dapat mengangkut suplai yang cukup untuk mempertahankan daerah yang telah direbutnya.
Juga, mereka gagal untuk menyediakan unit gerak cepat, seperti kavaleri, untuk mengeksploitasi keuntungan mereka.Sekutu akhirnya menghentikan serangan Jerman, mengakhiri serbuan Jerman yang dalam posisi lemah ketika serbuan terakhir perang itu dibuat.Jerman kehilangan lebih dari 680.000 korban , sebagian besar pada unit stormtrooper yang memimpin serangan, sementara Sekutu kehilangan lebih dari 850.000 tentara gabungan .Serangan itu gagal dalam tujuannya untuk memecah pasukan Sekutu, yang telah dikombinasikan dengan pasukan Amerika yang baru tiba, Sekutu sudah siap untuk membuat serangan terakhir melawan Jerman.
Catatan: Salah satu pertempuran yang paling terkenal di sejarah militer Amerika terjadi selama Serangan Spring.Sebuah kekuatan dan infanteri marinir AS terlibat perang dengan Jerman dalam Pertempuran Belleau Kayu, menghentikan serangan Jerman dan memberikan kontribusi untuk kekalahan total pada Serangan Spring.
Selama pertempuran, ia mengatakan bahwa Marinir berjuang begitu keras bahwa Jerman mulai menyebut mereka "Teufel Hunden", yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris mengungkapkan salah satu dari Marinir lebih terkenal dengan julukan; “Devil Dogs”
1. Serangan Seratus Hari(1.855.369 korban)
Dengan kegagalan Serangan Spring, Jerman dibiarkan dalam posisi yang lemah, setelah mendapatkan alasan bahwa mereka tidak bisa cukup membela dan telah menghabiskan sebagian besar, dan pasukan terbaik mereka mencoba mendobrak garis Sekutu.
Sekutu, di sisi lain, yang sudah kelelahan tapi tidak hancur, memiliki keuntungan dari ribuan pasukan tambahan dari Amerika Serikat, di bawah komando Jenderal John "Blackjack" Pershing.
Komandan tertinggi Sekutu pada saat itu, Marsekal Ferdinand Foch, memutuskan bahwa Sekutu harus kembali menyerang, dan menyetujui rencana yang diusulkan oleh komandan Inggris Sir Douglas Haig untuk menyerang Tentara Jerman di Amiens yang sudah lemah.
Serangan, yang dikenal sebagai Pertempuran Amiens, sukses, memaksa Jerman untuk akhirnya meninggalkan baris di Amiens.Sekutu meluncurkan serangkaian serangan lain, termasuk pertempuran Somme Kedua, Noyons II dan Arras II.Hasilnya adalah sukses spektakuler, garis Jerman akhirnya patah dan Jerman terpaksa mundur kembali ke Hindenburg Line, serangkaian usaha defensif untuk melindungi tanah air Jerman.Sekutu kemudian mulai menyerang pertahanan dengan serangkaian serangan diarahkan untuk mencapai terobosan akhir.
Saat Jerman tengah kelelahan menahan serangan, tidak dapat mempertahankan garis, dan akhirnya, Sekutu menembus Line Hindenburg pada Pertempuran Cambrai.Jerman akhirnya memohon perjanjian perdamaian, dan gencatan senjata ditandatangani pada 11 November 1918, membawa pertempuran paling berdarah dari Perang Dunia I berakhir.
Serangan 100 hari adalah keberhasilan spektakuler bagi Sekutu , tapi mereka membayar mahal untuk itu, Sekutu kehilangan total 1.069.636 korban, termasuk 127.000 pasukan Amerika.Jerman kehilangan 785.733 korban, tapi mungkin kerugian yang terbesar adalah runtuhnya Kekaisaran Jerman dan persyaratan perdamaian menghancurkan Jerman kemudian dipaksa untuk menerima.
Catatan: pertempuran dari serangan 100 Hari mencakup Meuse-Argonne Offensive, yang merupakan serangan besar pertama Perang Dunia I untuk memasukkan pasukan Amerika dalam kapasitas yang signifikan

sumber: http://danish56.blogspot.com/2011/01/10-pertempuran-paling-berdarah-dan.html


FREE PALESTINE | CONDEMN ISRAELI OCCUPATION